Kabar Duka dari Papua: Insiden Kecelakaan Pesawat Perintis Terjadi di Pegunungan
Sebuah kecelakaan pesawat perintis dilaporkan terjadi di wilayah pegunungan Papua pada hari Jumat, 9 Mei 2025. Pesawat yang melayani rute penerbangan perintis tersebut diduga mengalami hilang kontak sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi hancur. Insiden kecelakaan ini tentu menimbulkan duka mendalam dan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Informasi awal mengenai kecelakaan pesawat ini diterima oleh otoritas penerbangan setempat sekitar pukul 10.00 WIT. Pesawat perintis dengan nomor penerbangan PK-XYZ yang membawa sejumlah penumpang dan kru dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, dengan tujuan sebuah distrik terpencil di wilayah pegunungan Papua. Upaya pencarian segera dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Setelah melakukan pencarian intensif melalui udara dan darat, pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIT, puing-puing kecelakaan pesawat berhasil ditemukan di kawasan hutan pegunungan di sekitar Kabupaten Puncak Jaya. Kondisi pesawat dilaporkan hancur dan tim SAR saat ini sedang berupaya mencapai lokasi untuk melakukan evakuasi para korban. Belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban selamat maupun korban jiwa dalam insiden kecelakaan pesawat ini.
Kepala Kantor SAR Timika, Bapak Yanto Sambodo, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, membenarkan adanya insiden pesawat perintis tersebut. Beliau menjelaskan bahwa medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama dalam proses evakuasi. “Tim SAR gabungan sedang berupaya secepat mungkin mencapai lokasi kecelakaan pesawat. Kami berharap ada kabar baik mengenai kondisi para penumpang dan kru,” ujarnya.
Sementara itu, pihak KNKT juga telah mengirimkan tim investigasi ke Papua untuk melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan pesawat ini. Investigasi akan meliputi pemeriksaan terhadap kondisi pesawat, faktor cuaca, serta komunikasi antara pilot dan menara pengawas penerbangan. Hasil investigasi KNKT diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penyebab kecelakaan dan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan perintis di wilayah Papua.
Insiden kecelakaan pesawat perintis ini menambah catatan kelam dalam dunia penerbangan di Papua yang memiliki tantangan geografis dan cuaca yang ekstrem. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat terus meningkatkan standar keselamatan dan pengawasan terhadap operasional penerbangan perintis demi mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Masyarakat pun turut menyampaikan duka cita dan harapan agar para korban segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.