Tempo Papua

Loading

Archives 08/05/2025

Mengungkap Kekayaan Motif Kamoro: Ukiran Kayu Penuh Makna dari Tanah Papua

Papua menyimpan segudang kekayaan budaya yang memukau, salah satunya adalah seni ukir kayu dari suku Kamoro. Motif Kamoro, yang memiliki kemiripan dengan gaya ukiran suku Asmat, menampilkan keunikan tersendiri melalui ukiran kayu khas suku Kamoro yang kaya akan simbolisme. Seringkali menampilkan figur manusia dan hewan yang distilisasi, motif ini bukan sekadar hiasan, melainkan representasi mendalam dari kepercayaan, sejarah, dan kehidupan sosial masyarakat Kamoro.

Sekilas, motif Kamoro memang memiliki kemiripan dengan ukiran Asmat dalam hal penggunaan figur manusia dan hewan yang distilisasi. Namun, pengamatan lebih dekat akan mengungkapkan kekhasan gaya dan interpretasi motif pada ukiran kayu khas suku Kamoro. Setiap guratan dan bentuk memiliki makna filosofis yang terkait erat dengan mitologi, ritual adat, dan interaksi masyarakat Kamoro dengan alam sekitarnya.

Figur manusia yang distilisasi dalam motif Kamoro seringkali merepresentasikan leluhur yang dihormati. Bentuk dan posisi figur dapat menyampaikan informasi tentang status sosial, peran dalam masyarakat, atau bahkan kisah-kisah heroik masa lalu. Melalui ukiran ini, generasi penerus Kamoro terus terhubung dengan akar budaya dan sejarah nenek moyang mereka.

Selain figur manusia, motif Kamoro juga kaya akan representasi hewan yang distilisasi. Berbagai jenis binatang seperti burung, ikan, dan reptil seringkali muncul dalam ukiran, masing-masing membawa simbolisme tersendiri. Hewan-hewan ini tidak hanya dilihat sebagai bagian dari alam, tetapi juga memiliki keterkaitan spiritual dan mitologis dengan kehidupan masyarakat Kamoro. Cara suku Kamoro menafsirkan dan menggambarkan hewan dalam ukiran mereka menjadi ciri khas yang membedakannya.

Proses pembuatan ukiran kayu khas suku Kamoro juga merupakan bagian penting dari tradisi. Para pengukir mewarisi keahlian ini secara turun-temurun, menggunakan alat-alat tradisional dan teknik khusus untuk menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi. Ketelitian dan kesabaran dalam mengukir setiap detail motif Kamoro mencerminkan penghargaan terhadap warisan budaya dan kepercayaan yang dianut.

Upaya pelestarian dan promosi motif Kamoro menjadi semakin penting di era modern ini. Pengenalan motif ini kepada masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Papua dan mendukung keberlanjutan tradisi ukir kayu suku Kamoro.

Sarmi Didampingi Dinkes Papua Implementasikan Program CKG

Kabupaten Sarmi, Papua, menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui implementasi program Catat, Kenali, Gerak (CKG). Program inovatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga, dalam memantau kesehatan secara mandiri. Implementasi CKG di Sarmi mendapatkan pendampingan intensif dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, memastikan program berjalan efektif dan sesuai standar.

Program CKG sendiri merupakan inisiatif yang mendorong pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) secara optimal. Melalui CKG, ibu hamil dan keluarga diajak untuk aktif mencatat perkembangan kehamilan, mengenali tanda bahaya, dan segera bergerak mencari pertolongan medis jika diperlukan. Selain itu, program ini juga menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.

Pendampingan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua menjadi faktor krusial dalam keberhasilan implementasi CKG di Sarmi. Tim Dinkes Papua memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan di puskesmas dan posyandu, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait manfaat dan cara penggunaan buku KIA dalam program CKG. Dukungan logistik dan monitoring berkala juga menjadi bagian dari pendampingan ini. Kegiatan pendampingan ini berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi, dr. Alberthus Suripno, menyambut baik kolaborasi dan pendampingan dari Dinkes Papua. Beliau optimis bahwa dengan implementasi program CKG yang tepat, angka kematian ibu dan bayi di Sarmi dapat menurun secara signifikan. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemantauan kesehatan mandiri menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

Implementasi CKG di Sarmi diharapkan menjadi contoh bagi kabupaten lain di Papua dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, tenaga kesehatan, dan partisipasi aktif masyarakat, Papua selangkah lebih maju dalam mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.

Dinas Kesehatan Papua juga menekankan pentingnya peran aktif keluarga dalam mendukung program CKG. Edukasi mengenai nutrisi yang baik bagi ibu hamil dan anak, serta pentingnya imunisasi, juga menjadi bagian integral dari program ini untuk mencapai hasil yang maksimal