Istana Negara Digeruduk Rombongan Suku Awyu Papua dengan Tombak dan Busur
Sebuah aksi demonstrasi mengejutkan terjadi di depan Istana Negara digeruduk oleh puluhan masyarakat yang mengidentifikasi diri sebagai Suku Awyu dari Papua. Massa aksi yang membawa tombak, busur, dan panah ini tiba di depan gerbang Istana Negara digeruduk pada Senin (5 Mei 2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan rombongan Suku Awyu ini sontak menarik perhatian aparat keamanan dan masyarakat yang melintas di sekitar kompleks Istana Negara digeruduk.
Menurut informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kedatangan Suku Awyu ini merupakan bentuk protes atas kebijakan pemerintah terkait isu lingkungan dan hak ulayat di wilayah mereka. Mereka membawa sejumlah spanduk dan poster yang berisi tuntutan agar pemerintah pusat memperhatikan dan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi di Papua. Aksi Istana Negara digeruduk ini berlangsung dengan tertib, meskipun kehadiran senjata tradisional sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan aparat keamanan.
Perwakilan dari Suku Awyu kemudian melakukan negosiasi dengan pihak Istana Kepresidenan yang diwakili oleh staf khusus dan perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Suku Awyu menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka secara langsung. Mereka berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk menanggapi keluhan mereka terkait isu lingkungan dan hak-hak tradisional masyarakat adat.
Aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan pengamanan ketat di sekitar area Istana Negara digeruduk untuk memastikan aksi demonstrasi berjalan dengan aman dan tidak mengganggu ketertiban umum. Meskipun membawa senjata tradisional, massa aksi Suku Awyu bersikap kooperatif dan mengikuti arahan dari petugas keamanan. Setelah melakukan orasi dan menyampaikan tuntutan, perwakilan Suku Awyu bersedia melakukan audiensi lebih lanjut dengan pihak terkait di dalam kompleks Istana Negara. Aksi damai mengajukan demokrasi di istana negara ini menjadi sorotan dan menunjukkan betapa pentingnya dialog antara pemerintah dan masyarakat adat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Pemerintah diharapkan dapat menindaklanjuti aspirasi Suku Awyu secara serius demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Papua.