Tempo Papua

Loading

Archives 02/05/2025

Sadis, Seorang “Opang” di Jaya Papua Ditemukan Meninggal Dunia Akibat Tembakan OTK

Kabar duka dan tindakan kekerasan kembali mengguncang Jaya, Papua. Seorang pria yang akrab disapa “Opang” ditemukan meninggal dunia akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, sekitar pukul 20.45 WIT. Insiden tragis ini terjadi di kawasan Distrik Heram, Kota Jayapura, dan sontak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat.

Informasi awal yang dihimpun dari lapangan oleh pihak kepolisian menyebutkan bahwa korban, yang diketahui bernama lengkap Yanto (42 tahun), ditemukan meninggal dunia di pinggir jalan dengan luka tembak di bagian dada. Warga sekitar yang mendengar suara letusan senjata api segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Tim Inafis Polresta Jayapura Kota yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah barang bukti.

Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol. Alfred Papare, S.I.K., saat memberikan keterangan pers pada Minggu pagi, 4 Mei 2025, membenarkan adanya insiden penembakan yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia. “Kami masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik penembakan ini,” ujarnya. Pihaknya belum dapat memastikan apakah pelaku merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau pelaku kriminal biasa.

Jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk dilakukan autopsi guna mengetahui secara pasti penyebab kematian dan jenis senjata yang digunakan. Polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian saat insiden terjadi. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya, serta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.

Insiden meninggal dunianya Yanto akibat ditembak OTK ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang terjadi di Papua. Aparat keamanan diharapkan dapat segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya agar kejadian serupa tidak terulang kembali serta memberikan rasa aman kepada masyarakat. Pihak kepolisian juga meningkatkan patroli di sejumlah wilayah rawan guna mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Keluarga korban berharap agar pelaku penembakan segera ditemukan dan dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Guoto: Melodi Bambu yang Memikat dari Tanah Papua Barat

Papua Barat menyimpan kekayaan budaya yang unik dan beragam, termasuk dalam ranah seni musik tradisional. Salah satu alat musik petik yang menarik perhatian adalah Guoto. Terbuat secara sederhana dari bilah bambu yang disayat hingga membentuk senar, Guoto menghasilkan melodi yang khas dan memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Papua Barat. Cara memainkannya yang mirip dengan celempung dari Sunda, yaitu dipetik, menunjukkan adanya kekayaan tradisi musik petik di Nusantara.

Secara fisik, Guoto merupakan representasi kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam. Bilah bambu pilihan disayat dengan teknik khusus sehingga menghasilkan beberapa senar yang dapat menghasilkan nada ketika dipetik. Jumlah senar pada Guoto bisa bervariasi, tergantung pada tradisi dan fungsi alat musik tersebut dalam masyarakat setempat. Bentuk dan ukuran Guoto juga dapat berbeda-beda antar wilayah di Papua Barat.

Cara memainkan Guoto cukup intuitif, yaitu dengan dipetik menggunakan jari-jari tangan. Pemain akan memegang badan Guoto dengan satu tangan, sementara jari-jari tangan lainnya memetik senar untuk menghasilkan melodi. Mirip dengan teknik bermain celempung dari Sunda, pemain Guoto dapat menghasilkan berbagai macam nada dan ритме (ritme) dengan memetik senar yang berbeda dan mengatur kekuatan petikan.

Dalam konteks sosial dan budaya Papua Barat, Guoto memiliki peran yang beragam. Alat musik ini biasanya dimainkan untuk menyambut tamu sebagai bentuk penghormatan dan keramahan. Alunan melodi Guoto menciptakan suasana yang hangat dan akrab bagi para pendatang. Selain itu, Guoto juga sering digunakan untuk mengiringi tarian dan ritual adat. Irama dan melodi yang dihasilkan Guoto memberikan semangat dan memperkuat makna dari setiap gerakan tarian maupun jalannya ritual.

Keunikan suara Guoto yang dihasilkan dari材质 (material) bambu memberikan warna tersendiri dalam khazanah musik tradisional Indonesia. Suara yang dihasilkan cenderung lembut namun memiliki karakter yang khas, mampu menciptakan suasana yang syahdu maupun рианг (riang) tergantung pada melodi yang dimainkan.

Pelestarian Guoto sebagai bagian dari warisan budaya Papua Barat menjadi penting untuk menjaga identitas dan kekayaan tradisi masyarakat setempat.